Galeri

10.30.2010

Sabtu, 30 Oktober 2010

haaaaahhh.. capek hari ini.

tadi maen ke rumah olvia. ada selametan kelulusan dia dari PNJ. selametan = makan-makan (doang), ga ada doa.. sisanya.. nanti gw ceritain..

seperti biasa, perginya bareng anak2 sepatu. seperti biasa juga, ga semua yang diajak ngikut.. inilah.. itulah.. a,b,c,d, semua alasan mereka kerahkan untuk menghindar dari serangan musuh.. (apadeh.. lebay banget). ya karna kita2 orang kan calon orang sukses.. ammiin.. jadi ya banyak acaranya. sibuk gitu ceritanya.. yah, gw mah wajar aja. sukurin yang ga ngikut..

janji janji seribu janji, tapi ngaret tetep terjadi.. janji di sms kumpul di stasiun cikini jam setengah sebelas, dan apa yang terjadi. pastinya tetep ada korban yang kena tipu.. yaitu bohay, apri, dini, wija, dan alin.. mereka nunggu dari jam setengah 11. trus ada mukti yang ga tau dateng jam berapa.. sedangkan gw, zhie dan dewi dateng jam 12 kurang. pas azan zhuhur.. kenapa gw dateng telat,, karena nungguin dewi.. tapi ujung2 nya jalannya misah. sedangkan zhie, dia telat karena harus melewati panas terik hujan badai dari pondok kopi (alias rumah jauh). hidup zhie!!
gw si ga kasian sama yang nunggu kelamaan,, pasti mereka ga berasa nunggunya.. soalnya nunggunya di isi oleh sesuatu yang bermanfaat yaitu mendengar celotehan2 dari seorang yulia.. yang ngocceeehh mulu.. hahahahaha pisss hai..

akhirnya setelah solat istikharah (lebay), kami memutuskan untuk naik ekonomi ac ke bojong. dan pas nunggu di atas, kereta ekonomi biasa malah lewat lebih dulu... gimane nih bang..
gak berapa lama kemudian,, mungkin hitungan daun yang gugur dari tangkainya menuju tanah.. (sok puitis). akhirnya keretanya dateng juga.. di kereta ya seperti biasa.. yulia, dewi,, suara tu dua orang yang kedengeran.. ribut.. mulu..

keretapun akhirnya tiba di Bojong International Station.. yulia bohay turun kereta itu dengan gaya manisnya,, gw turun diawali dengan bismillah (sok alim), mukti turun diawali dengan bibirnya, dan dewi turun dari kereta dengan cara salto, padahal udah ada tulisan ga boleh salto.. (stasiun apa kolam berenang).. pas nyampe stasiun bojong, ternyata zuri udah nyampe duluan.. gak nyangka banget..!!! (padahal kita boongin zuri klo kita udah nyampe daritadi).

ke rumah olvia, masih nyambung angkot sekali.. gak nyarter si.. tapi seangkot cuma kita doang sama nenek2 satu.. akhirnya nyampe rumah olvia.. dianterin sampe depan congor rumah olvia sama abang angkotnya..

sampe rumah olvia,, belaga manis cium tangan sama orang tuanya (biar dikasih makan, sukur2 dikasih duit..), ya.. duduk manis deh di karpet sambil makan cemilan.. abis sayang daripada gak dimakan.. kebetulan kita semua belom solat zuhur.. kita solat dulu di kamar olvia.. abis itu kita makkkkaaaaaannnn...

sambil nangis haru (jarang ketemu makanan), kita ngambil makanannya.. nasi nya dikit aja, yang penting lauknya.. aduh,, lupa di foto makanan nya..
gak perlu waktu lama buat kami untuk makan.. 5 menit udah bersih.. si apri malah nambah sampe 2 kali.. gara2 tumpah nasinya.. apa ditumpahin sama dewi.. gak ikutan deh gw..

abis makan (nasi dan cemilan), kita semua naek ke kamar olvia lagi.. biar bisa ketawa lepas.. di kamar olvia bingung tuh mau pada ngapain.. mau ngomongin liburan sama idul adha ga jadi-jadi.. akhirnya kita liat foto2 bareng di laptopnya olvia... wah disitu ketawa cekikikan... ngeliat metamorfosis mukti, olvia, brena, dewi, dan laen2.. seru tuh pas disitu.. gak nyangka bakal seseru itu..

ah, pengen jalan2 lagi sama sepatu jadinya.. waktu jadi gak terasa klo sama-sama.. abis magrib kita pulang dari rumah olvia.. soalnya gak ada acara makan malem disana.. kita pulang dengan meninggalkan dewi sebagai jaminan..

pulangnya... kita mampir dulu ke indomart depan komplek olvia.. niatnya pengen beli eskrim magnum.. (ngiler iklan).. tapi ternyata gak ada.. tadinya kita pengen keluar lagii,, tapi malu juga, udah masuk sekampung masa ga jadi beli.. akhirnya pada beli eskrim fest, alin sama dini beda gatau merek apaan ekrimnya.. si zuri beli green tea..

akhirnya kita bener2 pulang.. naek angkot sampe stasiun.. maceeett.. tapi masa kita naek angkot ga berasa.. tau-tau udah nyampe aja... tau gitu kita jalan aja.. sayang kan 2 ribu..
kita lagi2 bingung mau naek kereta apa, maunya naek ac tapi yang dateng ekonomi duluan,.. karena dini lagi buru2,, akhirnya kita naek ekonomi biasa..

tapi sayang seribu satu sayang.. gw ga bisa nemenin mereka sampe tujuan.. gw udah janji mau nemenin mukti.. akhirnya gw sama mukti turun di depok baru... anak2 yang ada di kereta dadah2 sama gw sambil nagis2..

ah.. gw baru bisa posting cerita gw sekarang.. kemaren ngantuk banget.. dan di tambah hari minggunya gw sama mukti abis maen ke rumah adam..

pas minggu kemaren, pas mau posting tinggal terbitkan entri.. pulsa modem gw abis.. jadi ke tunda sampe hari ini. nge post nya di kampus..



10.29.2010

Peta Laju Pertumbuhan Penduduk di Indonesia Tahun 1971 - 2005

Tahun 1971 - 1980



-tidak ada yang menunjukan angka di bawah 1%.
-laju pertumbuhan tertinggi
Provinsi Lampung = 5,77% dan
Provinsi Kalimantan Timur sebesar 5,73%
karena Provinsi Lampung dan Provinsi Kalimantan Timur menjadi daerah tujuan transmigrasi
-laju pertumbuhan penduduk terendah terletak pada Provinsi D.I. Yogyakarta sebesar 1,1%. karena Provinsi tersebut memiliki wilayah yang tidak terlalu luas dan penduduk usia produktifnya pun tidak banyak.


Tahun 1980 - 1990


-laju pertumbuhan tertinggi
Provinsi Kalimantan Timur = 4,41%.
ini disebabkan adanya laju migrasi yang tinggi ke Kalimantan Timur karena adanya sector industry yang berkembang.
-laju pertumbuhan terendah
Provinsi DI. Yogyakarta = 0,57%.



Tahun 1990 - 2000


-laju pertumbuhan tertinggi
Provinsi Riau = 4,35 %,
karena dewasa ini Riau menjadi daerah tujuan pekerja yang berasal dari provinsi lain di Sumatera dan
-laju pertumbuhan penduduk terendah
Provinsi Maluku = 0,08%
karena pada saat tersebut ada kerusuhan yang menyebabkan banyak penduduk yang lari meninggalkan Maluku.
Provinsi DKI Jakarta = 0,17%.
KB sukses



Tahun2000 - 2005


-Laju pertumbuhan tertinggi
Provinsi Kepulauan Riau = 4,99%.
Provinsi Riau = 4,05%.
Laju yang tinggi di Provinsi tersebut dikarenakan adanya migrasi dan kelahiran bayi yang tinggi, serta adanya pengaruh dari kota Batam yang menjadi kota tujuan para pekerja.
-laju pertumbuhan penduduk terendah
terletak pada Provinsi Kalimantan Barat = 0,18%.





Tokoh Geografi Politik

ya.. ini si cuma tugas geografi politik.. mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membutuhkan soalnya agak susah juga dicari apalagi yang udah diringkas..

1. Immanuel Wallerstein

Immanuel Wallerstein lahir pada 28 September 1930 di New York. Setelah meraih gelar BS pada tahun 1951, MA pada tahun 1954 dan PhD pada tahun 1959 di Universitas Columbia, Immanuel mengajar di Departemen Sosiologi di Columbia dan kemudian pindah ke Universitas McGill tahun 1971, dan yang paling baru dia memegang jabatan sebagai direktur dari Fernand Braudel Pusat Studi Ekonomi, Sejarah Systems dan Peradaban di Binghamton University, State University of New York.

Sejak pertengahan tahun 1950-an sampai awal tahun 1970-an, Wallerstein sangat focus dengan Afrika. Dalam penelitiannya di Afrika, Wallerstein bersentuhan dengan dunia ketiga, dan dia menulis disertasinya mengenai proses pembentukan nasionalisme di Afrika Barat. Penelitiannya mengenai dunia ketiga berdampak besar terhadap karyanya.Dan mencapai kesuksesan saat mempublikasikan karyanya tantang politik ekonomi global. ini dimulai dengan karya The Rise and Future Demise of the World Capitalist System: Concepts for Comparative Analysis pada tahun 1974 yang menggunakan pendekatan teori system dunia yang merupakan perspektif makrososiologi yang berupaya menjelaskan dinamika “ekonomi dunia kapitalis” sebagai sistem yang bersifat total. Kemudian pada 1976, Wallerstein mempublikasikan bukunya berjudul The Modern World System jilid pertam yang berjudul Capitalist Agriculture and the Origins of the European World-Economy in the Sixteenth Century. Dengan karya tersebut Wallerstein memberikan kontribusi besar di dalam pemikiran sejarah dan sosiologi dan memancing berbagai respon dan inspirasi bagi pemikir lainnya.

The Modern World-System, muncul dalam tiga jilid yaitu pada tahun 1974, 1980 dan 1989. Dalam buku tersebut, Wallerstein mengacu pada tiga pengaruh intelektual. Yaitu Karl Marx, yang ia mengikuti mendasar menekankan faktor-faktor ekonomi dan dominasinya atas faktor-faktor ideologis dalam politik global, dan ekonomi yang berpikir bahwa ia telah mengadopsi dengan ide-ide sebagai dikotomi antara modal dan tenaga kerja, yang dipentaskan pandangan dunia melalui tahap-tahap pembangunan ekonomi seperti feodalisme dan kapitalisme, kepercayaan dalam akumulasi modal, dialektika dan lebih. Kemudian Fernand Braudel, yang telah menggambarkan perkembangan dan implikasi politik dari jaringan luas pertukaran ekonomi di dunia Eropa antara 1400 dan 1800 dan ketiga adalah Teori dependensi, konsep yang paling jelas dari "inti" dan "pinggiran" serta kemungkinan - pengalaman praktis dan tayangan yang didapat dari karyanya sendiri mengenai pasca-kolonial Afrika.

Dalam bukunya The Modern World-System (1974), Wallerstein membuat kontribusi yang signifikan pada sosiologi dan globalisasi di dalam teori Sistem Dunia. Tidak seperti kebanyakan karya sejarah Marxis yang berkaitan dengan menganalisis perkembangan ekonomi kapitalis ketidaksetaraan, teori Sistem Dunia tidak berkonsentrasi pada hubungan antara kelas-kelas sosial atau antara negara dan pekerja. Melainkan, berfokus pada batas entitas ekonomi yang disebut sistem dunia. The World-System terdiri dari tiga wilayah geografis utama yaitu inti, periferal, dan semi periphery. Inti adalah wilayah geografis yang mendominasi ekonomi dunia. Wilayah perifer adalah wilayah yang menyediakan bahan mentah dan murah untuk diproduksi komoditas inti, ketika dipaksa untuk mengimpor, produk jadi mahal dari kawasan inti. Semi periphery adalah daerah yang tersisa secara bersamaan dieksploitasi oleh inti dan pemanfaatan pinggiran.

Analisis “system dunia” yang dikemukakan oleh Walleestein telah membantu dalam menyelesaikan banyak persoalan terutama lebih berguna dalam ilmu sosial. Wallerstein jug atelah menghidupkan kembali teori informasi baik di dalam maupun di luar disiplin ilmu. Wallerstein secara historis berorientasi pada wawasan pengetahuan yang terintegrasi dari ekonomi, sejarah, ilmu pengetahuan politik dan antropologi sehingga mampu menganalisis dan berteori sosial skala besar perubahan selama jangka waktu yang lama.


2. Peter Taylor

Nama lengkapnya adalah Peter James Taylor, lahir pada tahun 1944 dan dibesarkan di Calverton dekat Nottingham, Inggris. Dia adalah seorang geograf yang menerima gelar BA di bidang Geografi dari Universitas Liverpool pada tahun 1966 dan mendapatkan gelar PhD di bidang Geografi dari Universitas yang sama pada tahun 1970. Dari tahun 1968 sampai 1995, Taylor mengajar di Universitas Newcastle, setelah tahun 1995 Taylor mengajar di Universitas Loughborough. Pada tahun 1990, Taylor diajak oleh Immanuel Wallerstein untuk ikut serta dalam proyek MacArthur Foundation.

Taylor paling sangat dikenal dalam Geografi mengaitkan perspektif dunia untuk mengangkat isu dalam geografi politik. Dalam konteks, hal ini harus dilihat sebagai sebuah kontribusi yang signifikan dalam menyebarkan teori geografi politik pada tahun 1960-an. Pekerjaan Taylor adalah salah satu perangsang yang menginformasikan perkembangan dari banyak orientasi pada tahun 1980an dan 1990an. Selain itu, Taylor juga berkontribusi sebagai penganalisis Negara dan kekuatan politik dalam pandangan system dunia. Mengingat rancangan asli dari pandangan system dunia yang pada saat itu dia bekerja sama dengan Wallerstein, yang mempunyai keterbatasan dalam pemahaman cara kerja suatu Negara dalam ekonomi global, Taylor mulai menulis pada tahun 1980an dan dapat membantu tentang teori polotik.

Pada awalnya ilmu yang diterapkan Taylor sangat menekankan pada teori dan metodelogi dalam semua hal geografi, namun pada analisis system dunia dalam geografi politik, tidak hanya konsep dari politik namun juga pengertian yang lebih meluas tentang wilayah dan pemerintahan. Taylor memulai analisanya dengan membagi menjadi tiga bagian, yaitu core, semiperiphery, dan periphery. Tiga pembagian ini menunjukkan banyaknya proses ekonomi yang mendominasi di dalam batasan sebuah Negara. Inti proses ekonomi (core economic processes) berhubungan dengan pengembangan teknologi dan upah yang tinggi. Peripheral economic processes berbeda dengan core economic processes karena tidak berdasar pada pengembangan teknologi tetapi berdasarkan pekerja buruh yang upahnya rendah. Sedangkan semi peripheral economic processes merupakan kombinasi antara core dan peripheral economic processes.

3. Gerard Toal (Gearóid Ó Tuathail)

Gerard Toal lahir pada tahun 1962 dan dibesarkan di wilayah perbatasan antara Republik Irlandia dan Irlandia Utara dan belajar geografi di wilayah Monaghan, bagian utara Irlandia. Dia mendapat gelar BA dalam bidang sejarah dan geografi pada tahun 1982 dari St Patrick’s Collage. Kemudian mendapat gelar Master di Geografi dari University of Illinois di Champaign-Urbana, dan Ph.D. dalam politik geografi dari Syracuse University pada tahun 1989. Gerard Toal tertarik pada bidang berpotongan antara geografi dan hubungan internasional yang disebut "Critical Geopolitics." Penelitian Toal spesialisasi termasuk geopolitik kritis, nasionalisme, geografi politik, pasca-Komunisme, dan globalisasi. Dia telah menjadi tokoh pendiri dalam membangun Critical Geopolitics sebagai domain penelitian dalam geografi politik dan hubungan internasional.

Toal telah terlibat dalam pengembangan 'geopolitik kritis' sebagai perspektif penelitian selama dua dasawarsa dimulai dengan sebuah artikel yang ditulisnya pada tahun 1986 pada wacana kebijakan luar negeri AS dan El Salvador. Pada tahun 1996 ia menerbitkan Critical Geopolitics. Dalam buku “Critical Political Geography” Toal mengemukakan pendapatnya mengenai kekuatan politik dan memfokuskannya kepada pembanguanan keruangannya, ras dan gender.

Kontribusi Toal membahas space and place adalah keikutsertaannya dalam kritik teori tentang geopolitik. Pada dasarnya, geopolitik adalah bagaimana analis negara, militer atau lainnya, menafsirkan operasi teritorial kekuasaan negara dan memvisualisasikan ruang kontrol. Toal berpendapat untuk kritik geopolitik yang mengakui dan mengekspos pernyataan geopolitik dan membuat informasi kritik keruangan pada praktek kekuasaan. Menurut Toal, seharusnya geografi dan geografi politik dapat lebih ditegaskan dengan menghubungkan proses dalam penulisannya yaitu keruangan global yang dilihat dari intelektual masyarakat suatu Negara dan institusinya salah satu kontribusi yang signifikan dari Toal adalah mengintegrsikan teori tersebut untuk menganalisis pembagian politik internasional dan segala tekanan yang penting dalam geografi. Kritik geografi politik tersebut membuat isu-isu tentang keruangan dan geografi politik sebagi disiplin hubungan internasional serta para praktisinya termasuk analisis geografi dalam debat intelektual dan para sarjana yang secara besar-besaran menolak perspektif ini.

Toal dan Dalby mempertahankan bahwa geografi politik merupakan fenomena sosiokultur dalam kehidupan sehari-hari. Geopolitik menggambarkan memproduksi dan dikonsumsi oleh banyak cara. Menguji kondisi geopolitik pada kondisi politik di internasional pada saat ini, Toal berpendapat bahwa proses-proses seperti globalisasi, telekomunikasi dan masyarakat dunia yang penuh resiko merupaka tantangan dalam berfikir tentang batas-batas Negara, territorial, kekuatan, pertahanan dan keamanan dengan kemajuan dunia dalam bidang internet, bioteknologi, dan telekomunikasi dalam bidang kapitalisme, industry dan keilmuan. Semuanya dikhawatirkan dapat dikendalikan kea rah yang salah yang dapat membahayakan keamanan suatu Negara.

Sumber :

http://www.globalautonomy.ca/global1/servlet/Glossarypdf

http://en.wikipedia.org/

Book “Key Thinker on Space and Place”